Senin, 28 Januari 2013

Penjelasan BNN Soal Surat Penangkapan Irwansyah dan Zaskia


Penjelasan BNN Soal Surat Penangkapan Irwansyah dan Zaskia, Jakarta - Pihak keluarga mengaku adanya tulisan status tersangka kepada Irwansyah dan Zaskia Sungkar dalam surat penangkapan untuk pasangan suami istri itu terkait penggerebekan kasus narkoba di rumah Raffi Ahmad. Bagaimana tanggapan BNN? 


Irwansyah dan Zaskia Sungkar

"Terkait surat penangkapan, dalam melakukan proses penangkapan penyidik diberikan waktu 3x24 jam dan bisa diperpanjang. Untuk kasus narkotika ini sesuai dengan undang-undang nomor 35 tahun 2009, karena ini tidak pidana khusus sama halnya seperti kasus teroris, siapa jaringan di belakang kasus ini, sedang kita cari," kata Kabag Humas BNN Kombes Pol Sumirat dalam jumpa pers di kantornya, Cawang, Jaktim, Senin (28/1/2013) malam.

Saat itu, Sumirat dikonfirmasi mengenai penulisan 'tersangka' dalam surat penangkapan Irwansyah dan Zaskia. Namun, saat menjawab, Sumirat tidak menjelaskan mengenai apakah benar ada penulisan tersangka itu. 

Saat didesak lagi, Sumirat hanya menegaskan kembali bahwa saat ini belum ada tersangka. "Yang jelas belum ada penetapan tersangka untuk saat ini," kata Sumirat tanpa mau menjelaskan lebih jauh.

(fjr/asy)

Referensi Artikel & Gambar : 

Ratu BELANDA turun Tahta, Den Haag


Ratu BELANDA turun Tahta, Den Haag - Ratu Belanda Beatrix der Nederlanden resmi mengumumkan turun tahta tepat pukul 19.00 waktu setempat atau Selasa (29/1/2013) pukul 01.00 WIB melalui pidato singkat yang disiarkan seluruh televisi dan radio. 

Ratu Belanda Beatrix der Nederlanden
Ratu menilai bahwa tahun ini merupakan momen terbaik sebab dia tahun ini genap berusia 75 tahun sekaligus bertepatan dengan 200 tahun Belanda menjadi kerajaan. 

Ratu menengok kembali masa-masa keratuannya dengan rasa puas. Ratu berpendapat kini saatnya untuk generasi baru. 

Menurut Ratu Pangeran Willem-Alexander dan puteri Maxima telah siap untuk meneruskan tahta serta berterimakasih atas kepercayaan selama dia menjadi kepala negara. 

Pelaksanaan upacara dan penobatan Pangeran Mahkota Willem-Alexander menjadi Raja Belanda akan dilangsungkan pada 30 April bertepatan denganKoninginnedag (Hari Ratu). (es/es)

Referensi Artikel : 

JANGAN BERPUTUS ASA PADA REZEKI ALLAH....!!

 JANGAN BERPUTUS ASA PADA REZEKI ALLAH....!!

05 November 2010

“Janganlah berputus asa pada rezeki Allah,” pesan Imam Ahmad bin Hambal. Pesan imam mi bukan tanpa bukti. Diceritakan tentang kisah Rasulullah Saw mengenai seekor ulat yang hidup di dasar laut atas rezeki Allah Swt. Ketika itu, Rasulullah sedang mengadakan acara walimatul ‘ursy dengan seorang wanita sebagai istrinya. Saat para sahabat yang diundang menyaksikan makanan yang dijamukan Rasulullah, mereka membincangkan dan mana Rasulullah akan menghidupi istri-istrinya. Maklum, jamuan walimahnya saja begitu sederhana
Allah Swt. berfirman:
“Manusia tidak jemu memohon kebaikan, dan jika mereka ditimpa malapetaka dia menjadi putus asa lagi putus harapan.” (QS. Fushilat (41): 49).

Usai shalat berjamaah, Rasulullah lalu bercerita tentang masalah rezeki kepada para sahabatnya yang diundang itu. “ini kisah yang disampaikan oleh MalaikatJibril, boleh aku bercerita?” tanya Nabi. Para sahabat pun langsung mengiyakan dengan penuh antusias. Lalu, berceritalah Nabi Saw. tentang Nabi Sulaiman yang sedang shalat di tepi pantai. Sulaiman melihat seekor semut berjalan di atas air sambil membawa daun hijau seraya memanggil katak. Setelah itu, muncullah katak dan menggendong semut menuju dasar laut.

Apa yang terjadi di dasar laut? Semut menceritakan bahwa di dasar laut itu berdiam seekor ulat yang soal rezekinya dipasrahkan kepada semut itu. “Sehari dua kali aku diantar malaikat ke dasar laut untuk memberi makanan kepada ulat,” kata semut.

“Siapa malaikat itu?” tanya Nabi Sulaiman As.

“Ya yang menjelma menjadi katak itu,” jawabnya. Setiap usai menerima kiriman daun hijau dan memakannya, si ulat mengucapkan syukur kepada Allah. “Maha Besar Allah yang menakdirkan aku hidup di dalam laut,” kata ulat.
Di akhir ceritanya, Rasulullah Saw. lalu berkata, “Jika ulat yang tinggal di dasar laut saja Allah masih tetap memberinya makan, apakah Allah tega menelantarkan umat Muhammad soal rezeki dan rahmat-Nya?” tandas Rasulullah.

Kisah senada dapat pula kita simak. Syekh Imam az-Zahidi pada suatu hari ingin sekali membuktikan bahwa rezeki setiap makhluk itu memang betul-betul telah ditanggung Allah Swt. Ia segera pergi ke hutan, lantas naik ke sebuah bukit dan memasuki gua. Kemudian dia duduk manis di dalamnya seraya memperbanyak tasbih sebagaimana kebiasaannya sehari-hari. Dia pun ingin sekali melihat dengan mata kepalanya sendiri, bagaimana Allah memberi rezeki kepadanya. Ketika itu, dia juga berniat tidak akan memakan apa pun kecuali jika makanan itu masuk sendiri ke dalam mulutnya tanpa dengan suatu usaha.

Setelah keberadaannya dalam gua itu dirasakan cukup lama, dan perutnya mulai merasakan lapar, tiba-tiba saja dia melihat sebuah kafilah yang tersesat, hujan pun turun dengan lebatnya, sehingga memaksa rombongan itu mencari tempat berteduh. Anehnya, yang ditemukan mereka justru gua yang dimasuki az-Zahidi tersebut. Setelah mereka memasuki gua seluruhnya, sejenak kemudian mereka terkejut melihat az Zahidi. Maka, segeralah mereka memanggilnya, “Hai penghuni gua!”
Namun, az-Zahidi hanya diam, berpura-pura tidak mendengar dan malah berlagak seperti orang kedinginan. “Mungkin saja orang ini kedinginan hingga tidak mampu untuk berbicara,” ucap seorang di antara kafilah itu.

Mereka segera mengumpulkan sampah-sampah gua untuk dibakar di dekat az-Zahidi dengan maksud agar badannya menjadi hangat. Setelah itu, mereka mengajak berbicara lagi, namun sepatah kata pun tidak keluar dan mulutnya. Maka, seseorang di antara mereka mengatakan, “Mungkin saja dia telah lama kelaparan.”

Sejenak kemudian, yang lain mengambil makanan yang ditaruhkan pada sebuah piring dan langsung disodorkan tepat di muka az-Zahidi. Lagi-lagi dia tidak bereaksi. Maka, seseorang berkata lagi, “Kita buatkan saja susu panas dan bekal kita dan kita bubuhi gula agar terasa lebih nikmat dan mudah ditelan.”

Beberapa saat kemudian segelas susu telah tersaji di gelas yang begitu mengundang selera. Ternyata, azZahidi tetap saja diam tidak bergerak. Malah seorang lagi mengatakan, “Wahai kawan, aku lihat mulutnya begitu rapat terkatup, mungkin saja dia kesulitan membukanya karena terlalu lama kedinginan, untuk itu tolong kalian mengambil pahat, kita congkel saja mulutnya agar bisa kita masuki makanan.”

Maka segera saja dua orang maju di samping az-Zahidi dengan membawa sebuah pahat untuk mencongkel mulutnya dan segera menjejali makanan ke dalamnya. Tepat saat ujung pahat tersebut telah menyentuh bibir az-Zahidi, gelak tawanya tidak tentahank n lagi. Mereka pun terkejut seraya mengatakan, “Gila kau!”
“Tidak, aku tidak gila, aku hanya ingin membuktikan bagaimana Allah betul-betul memberikan rezeki pada setiap hamba-Nya. Kesemuanya, kini telah terbukti bahwa Allah sungguh telah membagi rezeki hamba-hamba-Nya di mana pun berada, oh… hatiku kini betul-betul begitu mantap,” begitu az-Zahidi mengatakan pada mereka.

“… Barangsiapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barang siapa yang bertawakkal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya. Sesungguhnya, Allah melaksanakan artisan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.” (QS. ath-Thalaaq [65]: 2-3).

Pernah pula, pada suatu hari dua orang yang sama-sama buta duduk menghadang Ummu Ja’far yang terkenal sebagai seorang ibu dermawan. Keduanya bermaksud agar mendapatkan sedekah darinya. Orang buta satunya sudah berkeluarga dan mempunyai banyak anak, maka dia lantas berdoa, “Ya Allah, berilah aku kemurahan rezeki-Mu yang begitu luas itu.”

Yang satunya lagi belum kawin, dan ketika itu dia berdoa, “Ya Allah, murahkanlah hati Ummu Ja’fan agar mau bersedekah kepadaku.”

Di saat itu, ternyata Ummu Ja’far telah berada di depan meneka hingga mendengar sendiri doa masing-masing orang buta itu. Begitu tersanjung hati Ummu J a’far ketika mendengar doa orang buta lajang ini, sehingga langsung saja dia memberi dua bungkus roti beserta ayam panggang sebagai lauknya yang di dalamnya disisipi uang tiga ratus dinar, namun dia tidak memberi tahu mengenai barang atau jumlah uang yang diberikannya. Sementara itu, si buta yang berdoa dengan mengandalkan kemurahan Allah hanya diberi uang dua dirham, itu saja.
Syahdan, Si buta yang menerima ayam panggang dan dua bungkus roti, ketika itu masih merasa kenyang hingga mengatakan pada seorang kawannya tadi, “Hai kawan, aku masih kenyang, untuk itu akan lebih baik jika kau beli saja makanan pemberian Ummu Ja’far ini, bagaimana?” desak si lajang.

“Berapa harganya?” tanya yang berkeluarga. “Cukup dengan dua dirham pemberian Ummu Ja’far tadi,” jawab Si lajang.

Peristiwa ini berjalan biasa-biasa saja. Namun, setelah satu bulan berlalu si lajang pun meminta Sedekah lagi pada Ummu Ja’far. Kali ini, kecurigaan Ummu Ja’far sudah tidak bisa ditutupi lagi, maka segera saja ia bertanya, “Tidakkah cukup uang tiga ratus dinar untuk membiayai hidupmu yang masih lajang itu dalam jangka dua bulan?”

Mendengar jawaban ini, si lajang terbengong-bengong seraya mengatakan, “Ibu kan dulu hanya memberikan dua bungkus roti dan seekor ayam pang gang, dan itu pun telah kujual pada kawanku yang telah berkeluarga tersebut.”

Sekarang, ganti UmmuJa’far yang kebingungan. Sesaat kemudian, ibu itu mengatakan, “Memang benar ucapan kawanmu yang telah berkeluarga itu, dia telah memohon kepada Allah agar dimurahkan rezekinya, ternyata Allah telah memperkenankan doanya hingga Dia memberinya rezeki tanpa diduga sebelumnya. Sedangkan, kau sendiri meminta kepadaku untuk bermurah hati, namun Allah tidak menghendaki dirimu berkecukupan sehingga terjadilah apa yang seharusnya terjadi,” begitu nasihat UmmuJa’far.

Dan kisah-kisah di atas, kita bisa mengambil pelajaran berharga agar kita mengerti bahwa kaya dan miskin itu sudah ditetapkan Allah. Dia telah menentukan nasib seluruh manusia dengan bagian rezekinya masing-masing. Karena itu, tepatlah bila Syekh al-’Izz bin Abdis Salam al-Mishri pernah berkata: “Allah Swt. telah menciptakan manusia dalam berbagai derajat dan lapisan, dengan maksud agar orang yang kaya bisa menyuruh pihak orang miskin. Hal demikian merupakan bentuk keadilan Allah. Jika tidak ada kebijaksanaan seperti itu, siapa yang akan mengerjakan sawah, ladang, bekerja di pabrik-pabrik, atau yang mau menjadi suruhan dengan upah sepantasnya. Keharmonisan seperti ini tiada lain agar kemaslahatan umat tercipta, di samping untuk menguji agar dapat diketahui mereka yang ulet dalam menghadapi kehidupan ini dan mereka yang sabar dan ridha dalam menghadapi qadha’ dan qadar-Nya.”

Apa yang dikatakan oleh Syekh al-’Izz bin Abdis Salam al-Mishri tersebut tentu akan mengingatkan kita tentang hikmahnya mengapa Allah Swt. menjadikan golongan tertentu kaya dan golongan yang lain miskin. Di antara rujukan yang bisa kita dapat adalah uraian HerbertJ. Gans dalam The Uses of Poverty, yang menyebutkan fungsi seseorang dijadikan miskin yang dikaitkan pula dengan adanya orang-orang kaya.

Di antara fungsi atau jasa-jasa orang miskin— sebagaimana yang disebutkan oleh Herbert J. Gans— adalah: (1) kemiskinan (orang-orang miskin) bermanfaat untuk menyubsidi berbagai kegiatan ekonomi yang menguntungkan satu sama yang lain; (2) kemiskinan adalah menyediakan tenaga kerja, artinya mana mungkin orang mau bekerja bila tidak sangat membutuhkan; (3) kemiskinan dapat menambah atau memperpanjang nilai guna barang atau jasa. Tidakkah Anda pernah menyaksikan di televisi, bagaimana senangnya orang-orang yang terkena gempa dan menjadi miskin menerima bantuan pakaian-pakaian bekas?; (4) kemiskinan adalah memperteguh status sosial orang-orang kaya; dan (5) kemiskinan dapat menyediakan lapangan kerja.

Allah selalu memberikan nikmatnya pada hambanya

Allah selalu memberikan nikmatnya pada hambanya .

Subhanallah. Ternyata Allah sayang kita….. Ternyata Allah Cinta Umatnya….. ya lagu itu sering aku dengarkan beberapa waktu lalu dari salah satu grup nasyid yang kebetulan aku lupa apa nama nasyidnya (akukan pelupa). Namun tak ada yang spesial dari suara alunan nasyid itu menurutku.

Namun kemarin aku mendapatkan pengalaman yang luar biasa berharga. Benar, sungguh luar biasa. Begini ceritanya.

Aku disini digambarkan sebagai orang yang memiliki kemampuan manajemen yang sangat buruk. Aku bukan tipe orag yang pandai memanajemen waktu, pikiran, bahkan keuanganpun aku asal-asalan memanajemennya.

Karena selalu asal-asalan memanajemen keuangan. Akhirnya uangku habis, tinggal ada uang receh-rech SHU dari usaha kecikecilanku dan itupun tak pernah aku bawa dan kemarin pegang uang 20.000 kebetulan pas lagi keluar mau cari makan dititipi temen untuk sekalian belikan sabunseharga 8.500. padahal itum asih aku pakai makan sehingga mulai kemarin posisi gak pegang uang sama sekali.

Namun, meski ga pegang uang, ternyata perut gak mau kompromi, rasa lapar tetep menghampiri. Saat pagi, siang , sore rasa lapar masih bisa ditepis dengan kebersamaan dengan teman-teman. Canda, tawa, dan semua dalam kebersamaan melupakanku akan tuntutan perutku.

Namun ketika hari beranjak malam, akhirnya semua tak terelakkan. Tak ada lagi yang bisa dilakukan selain pasrah dan memandangi galon yang berisi air setengah penuh. Dengan harapan air galon bisa mengisi perutku ketika mulai protes. Dan aku berusaha untuk melupakan tuntutan perutku terus memandangi wajah 14 ” nya, yang biasanya selalu menemaniku disekian banyak waktuku.

Meski keadaan seperti itu, namun aku harus survive salama satu bulan itu tekadku. Karena sebentar lag puasa sudah tiba, maka bukan barang tidak mungkin untuk tetep bisa bertahan selama satu bulan tanpa pegang uangpun. Karena biasanya banyak masjid yangmenyediakan buka bersama (Subhanallah sum’ah).

Lamunanku terpecah saat ada satu pesan masuk di fesbuku. ada yang tanya-tanya padaku, yah biasa nada-nada basa basi. Lagi dimana dengan siapa sedang berbuat apa (yolanda). Dan subhanallah sekali, ternyata dia mau ngajak makan dan yang bayarin dia. Alhamdulillah. Dan keesokan siangnya, tiba-tiba ada juga yang ngajakin aku makan juga. Alhamdulillah.

Dan yang paling tidak aku sangka-sangka sebelumnya, yang memang sangat luar biasa sekali yang sangat subhanallah sekali, adalah tiba-tiba tak tahu apa alasannya ada sesorang yang memberiku uang sebanyak 50.000. Tak terpikir aku punya sebanyak itu, bahkan aku punya uang 3.000 aja aku sudah senang, yang penting ada untuk sehari itu lah ga masalah makan sehari sekali 3000 aja cukup untuk makan di warung biasa. Yah mungkin itu jatah yang diberikanNya untuk satu bulan kedepan.

Dan kini baru kusadari, lagu yang didepan, memiliki makna yang luar biasa. Twernyata Allah sayang kita…. Ternyata Allah cinta umatnya…… Bahkan orang yang tidak peduli dengan nasibnya sendiri saja masih diberi rizki yang cukup menjalani hidupnya.

NB: cerita ini diambil dari kisah nyata, namun dengan banyak dramatisir, namun dengan inti yang insya allah hampir sama. Anda boleh untuk tidak percaya cerita ini, namun anda harus percaya bahwa Allah sayang kita dan Allah cinta umatnNya.